KOMUNIKASI DAN
KONSELING
Komunikasi merupakan metode utama dalam mengimplementasikan
proses asuhan. Bidan perlu memahami dan mengaplikasikan konsep dan proses
komunikasi untuk meningkatkan hubungan saling percaya dengan klien yang akan
membantu perubahan perilaku klien ke arah yang positif. Komunikasi juga
merupakan dasar interaksi antara bidan dengan tim kesehatan lain. Penggunaan
komunikasi yang tepat saat bidan berinteraksi dengan tim kesehatan lain akan
memengaruhi hasil pelayanan kesehatan yang dilakukan. Dalam praktik kebidanan,
pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan. Kualitas
kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan, baik sesama rekan
sejawat ataupun dengan orang yang diberi asuhan. Upaya meningkatkan kualitas
pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh keterampilan bidan untuk berkomunikasi
secara efektif dan melakukan konseling yang baik kepada klien. Karena melalui
komunikasi yang efektif serta konseling yang berhasil, kelangsungan dan
kesinambungan penggunaan jasa pelayanan bidan untuk kesehatan perempuan selama
siklus kehidupan akan tercapai.
Konseling merupakan
suatu proses komunikasi antara konselor dan klien. Sebagai suatu proses
komunikasi, konseling melibatkan ketrampilan konselor dalam menangkap atau
merespon pernyataan klien dan mengkomunikasikannya kembali kepada klien
tersebut. Dalam berkomunikasi dengan klien konselor seharusnya menggunakan
respon-respon yang fasilitatif bagi pencapaian tujuan konseling.
·
Konseling adalah proses komunikasi antara seseorang
(konselor) dengan
orang lain. (Depkes RI, 2000:32).
·
Konseling adalah proses pemberian informasi obyektif dan
lengkap,
dilakukan secara sistematik
dengan paduan ketrampilan komunikasi
interpersonal, teknik bimbingan
dan penguasaan pengetahuan klinik
bertujuan untuk membantu
seseorang mengenali kondisinya saat ini,
masalah yang sedang dihadapi dan
menentukan jalan keluar/ upaya untuk
mengatasi masalah tersebut.
(Saifudin, Abdul Bari dkk,
2001:39 )
·
Konseling adalah proses pemberi bantuan seseorang kepada
orang lain dalam
membuat suatu keputusan atau
memecahkan suatu masalah melalui
pemahaman terhadap fakta,
harapan, kebutuhan, dan perasaan klien.
( Saraswati,
Lukman, 2002:15)
Read More →